Meniti Impian Yang Pudar

Ditulis oleh Nurlaili, 07 Desember 2023

Meniti Impian Yang Pudar

Di balik jalan berbatu kian terjal,

Tersemat impian yang semakin pudar.

Jejak langkah yang tak lagi pasti,

Mengejar bayang-bayang cita-cita yang makin suram.

Dalam redup cahaya yang memudar,

Tersemat kerinduan yang tak lagi bersinar.

Impian seakan terperangkap dalam kegelapan,

Mengalir dalam rasa yang semakin hampa.

Di balik awan mendung yang menggumpal,

Tersimpan kekecewaan yang tak terucap.

Mengejar impian dalam kabut yang tebal,

Menyisakan getir dalam benak yang teriris.

Saat hati teriris dalam kegagalan,

Impianpun layu dalam kepedihan.

Dalam hening yang memeluk pilu,

Terperangkap cita-cita yang mulai pudar.

Namun dalam kepedihan, ada kekuatan,

Dalam kegelapan, ada pelajaran yang tersirat.

Mengejar impian bukan selalu tentang kemenangan,

Tapi tentang perjalanan, tentang kesabaran.

Meski dalam puisi yang penuh duka,

Ada pelajaran yang terkandung dalam hampa.

Mengejar impian adalah tentang keberanian,

Meski bayangnya pudar, namun masih terpatri.

Komentar (0)
Belum ada komentar
Masukan Komentar Anda :
Sajak Untuk Bumi
Sajak Untuk Bumi

Bumi sudah merenta Waktu telah mengais puing raganya Raga yang mulai gemetar     Aku menghadap ke[..]

Ditulis oleh arg

Venus: Goddess of Love and Beauty
Venus: Goddess of Love and Beauty

[..]

Ditulis oleh kts

Tak Ku Sangka Dia
Tak Ku Sangka Dia

[..]

Ditulis oleh Ayu Kirani Azzahra

Listen Before I Go
Listen Before I Go

  [..]

Ditulis oleh kts

Filosofi Kemerdekaan
Filosofi Kemerdekaan

[..]

Ditulis oleh Ahmad Frizar Baharrizky

Mentari Rembulan
Mentari Rembulan

Sabarlah Ibu, [..]

Ditulis oleh Dikanio Hanif Purnomo

Percakapan di Kedai Kopi
Percakapan di Kedai Kopi

[..]

Ditulis oleh gap

Senja Bersama Ayah
Senja Bersama Ayah

Aku duduk termenung di sebuah pondok kecil buatan ayahku. Pondok yang letaknya menghadap matahari terbenam, sambil menatap hamparan sawah yang meng[..]

Ditulis oleh Rindah

Menghargai Arti Pertemuan
Menghargai Arti Pertemuan

Hai, Bumi ... Mungkin kau sudah terlalu lelah dengan semua ini Terlalu lelah untuk menghadapi tingkah egois manusia Makin t[..]

Ditulis oleh Putri Nur Hidayah Komaria